Semarang, Aktual.com – Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN di Semarang memberikan upaya pemulihan ekonomi kawasan.

Dalam pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 (ASEAN Economic Ministers/AEM) yang di Semarang, Jawa Tengah, Indonesia mengajak seluruh negara ASEAN dan mitra dialog untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tempat meskipun situasi global semakin diadakan tidak mudah.

Dalam acara tersebut, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI, Djatmiko Bris Witjaksono, menyampaikan bahwa Indonesia berupaya untuk menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang pulih dengan cepat dari dampak pandemi COVID-19.

Hal ini sejalan dengan tema Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini, “ASEAN Matters; Epicentrum of Growth.”

Pertemuan AEM ke-55 berlangsung dari 17 hingga 22 Agustus 2023.

Pada hari pertama pertemuan, Indonesia memimpin pertemuan pejabat senior ekonomi ASEAN yang akan berlanjut hingga hari berikutnya, sebelum memasuki agenda pertemuan tingkat menteri.

Djatmiko menjelaskan bahwa kota Semarang dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan pertemuan AEM ke-55 karena infrastruktur yang siap digunakan serta daya tarik budaya yang dimiliki oleh kota tersebut.

Lebih dari 500 delegasi dari berbagai negara akan menghadiri pertemuan AEM ke-55. Ratusan delegasi berasal dari 10 negara ASEAN, satu negara observer (Timor Leste), dan negara-negara mitra dialog ASEAN seperti RRT, Korea Selatan, Jepang, Australia, Selandia Baru, India, Kanada, Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, dan Rusia .

Djatmiko mengungkapkan bahwa pertemuan AEM ke-55 ini merupakan kelanjutan dari pertemuan retreat yang diadakan pada Maret 2023 di Magelang, Jawa Tengah.

Bedanya, dalam pertemuan kali ini, para menteri ekonomi dari negara-negara mitra dialog ASEAN juga akan hadir.

Pertemuan ini memiliki 19 sesi yang dihadiri oleh para menteri ekonomi ASEAN, pengamat, dan mitra dialog ASEAN. Djatmiko menjelaskan bahwa pada tanggal 19 Agustus 2023, pertemuan akan difokuskan pada sesi internal ASEAN yang dihadiri oleh para menteri ekonomi ASEAN.

Sementara itu, pada tanggal 20-22 Agustus 2023, pertemuan akan dilakukan pada sesi antara para menteri ekonomi ASEAN dengan para mitra dialog ASEAN.

Indonesia berharap pertemuan rangkaian AEM ke-55 ini akan memberikan manfaat, seperti percepatan pemulihan ekonomi nasional, peningkatan distribusi dalam rantai suplai regional dan global, peningkatan kerja sama dan kapasitas, serta mendukung kebijakan sentralitas ASEAN sesuai visi Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023.

Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan atau Zulhas, juga berharap pertemuan ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi digital di kawasan, meningkatkan daya saing, memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan di Asia Tenggara, dan mendorong arus investasi.

Zulhas juga menekankan bahwa pertemuan ini akan meningkatkan partisipasi pelaku usaha, mendukung UMKM, dan mempromosikan citra positif Indonesia di mata dunia.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Firgi Erliansyah