Jakarta, Aktual.com — Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menyayangkan sikap Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan yang memberi kesempatan kepada perusahaan migas asing menjual avtur di Indonesia.

Menurut Presiden FSPPB Eko Wahyu Laksmono, jika pihak asing berperan menjual avtur, maka ketergantungan Indonesia dengan negara lain semakin bertambah.

“Jangka panjangnya dikhawatirkan akan menambah ketergantungan Negeri ini pada pihak asing,” ujar Eko, Selasa (15/9).

Eko mengatakan kecewa, misi mulia menjaga kelancaran industri penerbangan, tidak dihargai oleh Menteri Jonan. “Bukannya mendapatkan dukungan agar dapat lebih tumbuh dan berkembang, akan tetapi malah dihujat dengan pernyataan pemerintah melalui Menteri Perhubungan,” papar Eko.

Eko pun meminta Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi kinerja Menteri Jonan karena memberi kesempatan perusahaan asing menjual avtur di Indonesia daripada mendukung perusahaan BUMN.

“Presiden Republik Indonesia untuk mengevaluasi kinerja Menteri yang keberpihakannya kepada asing melebihi dukungannya kepada Perusahaan Milik Negara,” papar Eko.

Sebagai informasi, sebelumnya Jonan melakukan protes kepada Pertamina karena menjual avtur 20 persen lebih mahal dibandingkan perusahaan minyak lainnya. Karena hal itu Jonan berinisiatif memberi kesempatan kepada perusahaan asing menjual avtur jika harganya lebih murah daripada Pertamina.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan