Puluhan warga tengah mengikuti vaksinasi COVID-19 yang digelar pada kegiatan Car Free Day (CFD) Bundaran HI, Jakarta, Minggu (17/12/2023). ANTARA/HO-Dinkes DKI Jakarta.

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta, Abdul Aziz, meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk menambah kapasitas ruang isolasi bagi pasien yang terpapar COVID-19 sebagai langkah antisipatif terhadap potensi peningkatan kasus.

“Jangan sampai menunggu kasus banyak baru sibuk cari ruang rawat. Justru dari sekarang kita persiapkan mengingat penyebarannya sangat cepat,” kata  Aziz kepada wartawan di Jakarta, Senin.

Aziz menuturkan upaya pencegahan perlu dilakukan mengingat dalam waktu dekat akan memasuki libur panjang yakni  Natal dan tahun baru, kemudian ada juga Ramadan pada Maret, dan Idul Fitri pada April 2024.

Selain itu, Aziz memberikan imbauan kepada masyarakat, terutama mereka yang memiliki komorbid atau riwayat penyakit seperti penyakit jantung dan diabetes, untuk menghindari kerumunan atau tempat-tempat ramai selama liburan akhir tahun.

“Khususnya bagi orang-orang dengan komorbid, kami dari DPRD DKI Jakarta mengimbau untuk sementara waktu menghindari kerumunan atau tempat-tempat ramai karena dampak terpapar COVID-19 bisa fatal,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta, Johnny Simanjuntak, juga mengingatkan warga agar tetap mematuhi protokol kesehatan. “Jakarta pernah menjadi kota terbaik dalam penanganan COVID-19 pada tahun 2021. Kita memiliki kisah sukses menghadapi situasi kritis,” ungkap Johnny.

Dinkes DKI Jakarta menyebutkan bahwa perubahan musim atau pancaroba menjadi salah satu penyebab peningkatan kasus COVID-19, selain dua faktor lain yang juga turut mendorong peningkatan kasus tersebut.

Sebelumnya, Dinkes DKI Jakarta melaporkan bahwa jumlah kasus positif COVID-19 di Jakarta mencapai sekitar 200 kasus per hari pada pekan ini.

“Hampir 90 persen dari kasus positif COVID-19 di Jakarta adalah orang tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan. Isolasi mandiri selama 3-5 hari di rumah dapat menyembuhkan,” kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama, pada hari Minggu.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan