Jakarta, Aktual.co — Legislator dari Komisi II DPRD Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Mardiana meminta pemerintah setempat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan memantau kemungkinan terjadinya gejolak harga kebutuhan pokok menyusul adanya rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

“Sudah menjadi tradisi yang kurang baik, dimana setiap ada rencana kenaikkan harga BBM selalu disambut dengan kenaikan harga sembako lebih awal. Untuk itu perlu dilakukan monitoring dari instansi teknis di lapangan supaya tidak meluas,” ungkap Mardiana, Rabu (22/10).

“Isu kenaikan harga BBM sudah ramai bahkan sebelum pelantikan presiden dan rencananya setelah pelantikan akan terjadi kenaikan harga BBM. Untuk itu, kami mengharapkan Pemkot Samarinda dalam hal ini Disperindag segera memonitor ke lapangan,” katanya.

Apalagi lanjut Mardiana, beberapa kebutuhan sudah mengalami kenaikan harga, salah satunya gas elpiji.

“Selain harganya naik, gas elpiji juga sudah mulai menghilang di pasaran. Ini harus diantisipasi. Bahkan, bukan tidak mungkin ada oknum yang sengaja melakukan penimbunan untuk mengambil keuntungan besar namun tentunya hal itu jelas merugikan masyarakat,” ujarnya.

Ia mengingatkan agar pelaku usaha tidak sampai melakukan hal-hal curang yang juga dapat merugikan usahanya.

“Kalau perlu, Disperindag maupun tim terpadu melakukan sidak dan harus memberikan sanksi tegas jika menemukan pelaku usaha yang menimbun sembako maupun gas hingga BBM,” tegas Mardiana.

Ia juga meminta Pemerintah Kota Samarinda memberikan pemahaman kepada pedagang untuk tidak menaikkan harga.

“Saya yakin, Pemerintah Kota Samarinda sudah menyiapkan langkah-langkah itu, untuk mengantisipasi jika benar-benar terjadi kenaikan harga BBM,” ungkap Mardiana.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka