Jakarta, Aktual.com — Tiongkok menyatakan siap mengirimkan bantuan untuk mengatasi kebakaran hutan di Indonesia, khususnya personel pemadam kebarakan yang telah berpengalaman dan profesional.
“Kami telah mendapat laporan dari Kementerian Luar Negeri, bahwa Indonesia membutuhkan bantuan untuk megatasi kebakaran, antara lain bantuan helikopter dengan kapasitas 10 ton,” kata Wakil Ketua Komite Pusat Militer Tiongkok Fan Changlong saat menerima Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu di Beijing, Rabu (14/10) petang.
Namun pihaknya tidak memiliki helikopter dengan spesifikasi yang dibutuhkan Indonesia.
“Kami hanya memiliki helikopter berkapasitas 2,5 ton. Jadi, mohon maaf kami tidak bisa memenuhi kriteria itu. Namun, kami memiliki personel yang profesional untuk masalah kebakaran hutan. Ada sekitar 30 ribu orang,” ujar Fan Changlong.
Jika Indonesia masih memerlukan bantuan, Tiongkok siap membantu dengan tenaga profesional dalam mengatasi kebakaran hutan. “Di Tiongkok juga beberapa kali terjadi kebakaran hutan, dan mereka memang sudah dilatih secara profesional untuk itu,” kata Fan Changlong.
Menanggapi itu, Menhan RI Ryamizard Ryacudu mengatakan sangat menghargai tawaran Tiongkok terkait kebakaran hutan. “Namun saat ini kebakaran yang terjadi mulai mereda, semoga saat musim hujan tiba tidak ada lagi kebakaran hutan. Namun, jika tetap terjadi maka bantuan Tiongkok sangat membantu,” katanya.
Ryamizard mengatakan kebakaran hutan yang kerap terjadi di Indonesia memang telah berlangsung lama dan terus dicarikan solusinya.
“Termasuk saat ini dengan meminta bantuan dari negara tetangga terdekat untuk mengatasi agar kebakaran tidak semakin luas. Jika kebakaran kali ini tetap berlanjut maka kami akan berkoordinasi dengan Tiongkok,” katanya.
Indonesia telah meminta dan mendapat bantuan dari Singapura, serta meminta bantuan dari Rusia, Malaysia dan Jepang untuk mengatasi kebakaran hutan yang telah mengirim kabut asap yang menyesakkan ke wilayah Asia Tenggara selama berminggu-minggu.
Indonesia telah berulang kali menolak tawaran bantuan dari luar negeri untuk mengatasi asap, yang disebabkan terutama oleh perusahaan-perusahaan yang membakar hutan untuk membuka lahan bagi perkebunan kelapa sawit dan pulp di Sumatera dan Kalimantan.
“Kita telah meminta bantuan dan telah menerima bantuan dari Singapura,” ujar Presiden Joko Widodo dalam pernyataan yang dirilis oleh laman Sekretaris Kabinet, pekan lalu.
Ia menambahkan pihaknya juga menginginkan bantuan dari Rusia, Malaysia dan Jepang. “Kita harap ini akan mempercepat proses karena api di lahan gambut berbeda dari kebakaran hutan biasa,” ujarnya.
“Yang kita perlukan sekarang adalah pesawat-pesawat yang dapat membawa 12-15 ton air, bukannya 2-3 ton seperti yang kita miliki sekarang,” kata Presiden Jokowi.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan