Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta August Hamonangan menilai pasar murah bisa menjadi solusi mengatasi kasus penimbun beras di Jakarta sekaligus menangani kelangkaan pangan.
“Untuk mencegah penimbunan dan juga spekulasi harga, program pasar murah ini harus menyesuaikan jumlah beras yang akan dijual dengan kebutuhan riil masyarakat,” kata August kepada wartawan di Jakarta, Kamis (22/2).
Dia menyatakan bahwa dengan adanya pasar murah, akan sulit bagi pihak-pihak yang mencari keuntungan untuk membeli sisa stok yang tidak dibutuhkan oleh masyarakat.
Terlebih lagi, dia menekankan bahwa menjelang bulan Ramadhan, biasanya terjadi kenaikan harga pangan, namun akan menjadi masalah jika terjadi kelangkaan pangan.
“Saya cek ke pasar memang bukan hanya masalah harga yang mulai naik, tapi juga stok yang menipis karena belum masuk musim panen hingga menjelang bulan Ramadhan,” ujarnya.
Oleh karena itu, dia memberikan dukungan penuh upaya Pemerintah Provinsi DKI untuk mengatasi masalah tersebut melalui operasi pasar murah di Jakarta.
“Kami mendukung langkah ini selama dilakukan dengan tata kelola yang adil dan juga baik,” sambungnya.
Angka inflasi Jakarta pada Januari 2024 masih terjaga sekitar 1,83 atau masih lebih rendah dari inflasi nasional sebesar 2,57.
Selain itu, Program Sembako Murah yang sedang digelar juga bertujuan untuk mempertahankan predikat pengendalian inflasi terbaik pada 2023.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan bahwa stok beras menjelang Ramadhan 1445 Hijriah aman, terutama untuk kualitas premium, sehingga warga dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menyebutkan bahwa Program Sembako Murah di seluruh wilayah Ibu Kota menjadi salah satu langkah untuk menjaga inflasi.
“Ya, kita harus menjaga inflasi ini dengan salah satunya sembako murah. Pemda menjaga ini dan menunjukkan stok sembako semuanya ada,” kata Heru di Jakarta Barat, Rabu.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan