Bandung, Aktual.com  — Komentar dalam salah satu postingan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, di instagram pribadinya menuai kritikan. Seperti yang disampaikan oleh Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda, Sobirin Supardiyono.

Menurutnya, untuk membenahi Kebun Binatang Bandung agar menjadi lebih baik harus dilakukan secara bersama-sama. Permasalahan yang terjadi pada Kebun Binatang Bandung sudah terjadi cukup lama, maka perlu adanya sinergi antara pemerintah, pengelola dan masyarakat dalam memperbaikinya.

“Seharusnya ada komunikasi terlebih dahulu. Disana ada hak daripada yayasan dan masyarakat, apakah betul ada kesalahan disana. Banyak data yang dimiliki oleh masing-masing, tidak perlu somasi (boikot),” katanya dalam sambungan telepon, Senin (16/5).

Ia menambahkan, seruan larangan yang dilontarkan Ridwan Kamil perlu kembali dipikirkan secara matang, mengingat tempat rekreasi yang terletak di Jalan Tamansari Kota Bandung ini sangat dibutuhkan warga masyarakat.

“Kalau boikot untuk mematikan pengusaha setempat itu enggak benar. Tetapi kalau Pemkot Bandung mau membayar makanannya silahkan saja. Kita harus melihat dibalik itu ada apa,” ungkapnya.

Sobirin menambahkan, pengelolaan kebun binatang tak harus mengandalkan investor seperti yang telah dicanangkan Pemkot Bandung. Sebab, pelibatan pihak ketiga belum tentu jadi solusi terbaik. Malah dikhawatirkan, pengelolaan kebun binatang akan berorientasi kepada bisnis semata.

“Perlu pertimbangan matang, ada untung rugi yang harus diperhitungkan secara bisnis. Yang dikhawatirkan begitu investor masuk akan mengubah keasrian kebun binatang. Pengelolaan akan lain karena orientasinya bisnis,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh: