Rio de Janeiro, Aktual.com — Perempat final menjadi pencapaian maksimal yang bisa dicapai Debby Susanto di Olimpiade ke-31 di Rio de Janeiro, Brasil, yang mungkin merupakan Olimpiade terakhir baginya.

Debby bersama rekannya, Praveen Jordan gagal mencapai semifinal nomor ganda campuran pada cabang bulu tangkis di pesta olahraga sejagat itu, setelah ditekuk pasangan Indonesia lainnya, Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir.

Hasil undian untuk babak perempat final membuat dua ganda campuran terbaik Indonesia itu harus ‘saling bunuh’ lebih awal. Debby dan Praveen akhirnya kalah setelah berusaha keras mengimbangi pasangan rekan senegara yang peringkat lebih tinggi tersebut.

“Tidak apalah kalah, saya tetap senang karena yang penting semifinal nanti masih untuk rekan kami juga dari Indonesia,” kata gadis kelahiran Palembang 3 Mei 1989 itu, seusai pertandingan perempat final di arena Riocentro, Rio de Janeiro, Senin (15/8).

Debby merasa sedih, karena Olimpiade 2016 ini akan menjadi Olimpade pertama dan terakhirnya. Debby terbilang sebagai pemain yang sudah cukup senior yang masih berkiprah di papan atas perbulu tangkisan dunia.

Sudah sejak awal tahun 2000-an, dia tampil mewakili Indonesia di berbagai arena internasional, sebagai pemain junior, berganti-ganti pasangan hingga akhirnya bersama Praveen, dengan pencapaian terbaik juara All England 2016 dan kini berada di peringkat lima dunia.

Debby yang dikabarkan dalam waktu dekat akan mengakhiri masa lajangnya itu, mengatakan akan tetap mengikuti sejumlah turnamen internasional, namun tidak mungkin lagi sampai ke Olimpiade 2020.

Secara perlahan, dia pun harus siap-siap berpisah dengan Praveen Jordan, pasangannya di ganda campuran yang usianya jauh lebih muda. Ditanya mengenai kapan berpisah dengan Praveen Jordan di ganda campuran, secara berkelakar Debby mengatakan, “Sampai si brondong ini dapat pasangan barunya.”

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu