Tugu Monas

Jakarta, Aktual.com – Ahli Teknik Sipil Indonesia Institut Teknologi Bandung (ATSI ITB) 1968 meminta pemerintah untuk tidak gegabah dalam memutuskan pemindahan ibu kota. Menurut salah satu anggota ATSI ITB, Pandji R Hadinoto, pemerintah seharusnya lebih memprioritaskan memperbaiki kenyamanan ibu kota, ketimbang mengubah lokasi ibu kota negara.

Menurutnya, seharusnya pemerintah lebih fokus untuk mengatasi sumber masalah di Jakarta. Jumlah kendaraan merupakan sumber masalah ibu kota yang diyakini Pandji membuat kondisi Jakarta sangat kompleks.

“Volume transportasi yang tinggi yang berdampak kemacetan lalu lintas, pemborosan bahan bakar dan peningkatan polusi dapat tereduksi siknifikan oleh kehadiran teknologi transportasi terkini,” jelas Pandji seperti yang dikutip dari siaran pers yang diterima Aktual, Minggu (9/4) malam.

Pandji pun membeberkan beberapa perkembangan teknologi sebagai faktor-faktor utama yang harus diperhatikan pemerintah guna mengatasi rumitnya masalah di ibu kota. Beberapa faktor tersebut adalah keberadaan mobil otonom pada 2018, energi listrik yang bersumber pada tenaga surya dan murahnya pengadaan air.

Ketiga perkembangan teknologi tersebut disebut Pandji akan mengubah Jakarta dengan signifikan.

“Politik Kenyamanan Penduduk Ibukota segera akan menjadi kenyataan sehingga ‘politik kepindahan pemerintahan Ibu kota‎’ menjadi kadaluarsa,” ungkapnya.

Perbaikan kenyamanan Jakarta juga disebut lebih murah meriah, jika dibandingkan memindahkan ibu kota ke kota yang lain. Penghematan uang pun dapat dialokasikan kepada hal lainnya untuk menuju perayaan 100 tahun Indonesia pada 2045 nanti.

“Politik Kehematan Pembangunan Ibukota baru dapat lebih menyelamatkan ‎postur APBN dan APBD saat menuju kearah Indonesia Berjaya 2045,” pungkasnya.

Laporan: Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Andy Abdul Hamid