Jakarta, Aktual.co — Pada bulan Maret 2011, sebelum adanya intervensi Barat di Libya, pesan rahasia disampaikan ke Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat. Unit intelejen Africa Command membutuhkan bantuan militer AS untuk ‘mencuri’ jaringan ponsel dan memantau pesan teks Libya.
Dilansir dari The Intercept, NSA telah memperoleh informasi teknis tentang sistem internal operator ponsel dengan memata-matai dokumen yang dikirim antara karyawan perusahaan, dan rincian ini memberikan blueprint (cetak biru) yang sempurna untuk membantu militer ke dalam jaringan.
Bantuan NSA dalam operasi Libya bukanlah kasus yang terisolasi. Hal itu merupakan bagian dari pengawasan global yang jauh lebih besar dalam lingkup dan konsekuensi, dan ditargetkan tak hanya di negara-negara konflik.
Berdasarkan dokumen arsip dari Edward Snowden, NSA telah memata-matai ratusan perusahaan dan organisasi internasional, termasuk negara sekutu AS, dalam upaya menemukan kelemahan keamanan dalam teknologi ponsel yang dimanfaatkan untuk pengawasan.
Kode AURORAGOLD, operasi rahasia yang telah memantau isi pesan yang diterima dan dikirim oleh lebih dari 1.200 akun email terkait dengan operator jaringan ponsel utama. Salah satu sasaran pengawasan adalah Asosiasi GSM, grup perdagangan Inggris berpengaruh yang bekerjasama dengan perusahaan yang berbasis di AS, seperti Microsoft, Facebook, AT&T, dan Cisco.
Artikel ini ditulis oleh: