Jakarta, Aktual.co —Indonesia Infrastructure Initiative (IndII) dari AusAid akan membantu Pemprov DKI dalam membereskan angkutan umum di Jakarta.
“Dia mau bantu buat program gimana cara beresin bus kita yang kacau balau,” ujar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota, Selasa (9/12).
Ia mengatakan untuk membereskan bus di Jakarta perlu menunggu pengelolaan Transjakarta yang sebaik mungkin. Jika pengelolaan Transjakarta sudah baik, selanjutnya akan digunakan sistem kontrak dengan pembayaran rupiah per kilometer.
Dengan Transjakarta, Ahok yakin sistem pelayanan angkutan di Jakarta akan baik. Selain tidak menimbulkan kemacetan, gaji supir angkutan pun terjamin.
“Kalau ikuti UU, pengusaha angkutan yang perorangan itu kan mesti punya depo sendiri. Makanya kita mau di bawah Transjakarta supaya mereka bisa ajukan ke bank untuk dapatkan bus yang baik karena ada jaminan dari Transjakarta. Kalau dia sendiri pake tarik-tarik duit gak ada yang mau kasih kredit kalau gak ada jaminan,” ujarnya.
Namun, terdapat kendala bahwa pemerintah tidak bisa mengandalkan bus saja sebagai transportasi massal andalan. Untuk itu mereka memandang perlu untuk membangun transportasi berbasis rel seperti LRT atau MRT.
“Kayak LRT atau MRT harus dibangun. Karena mau bus bertambah tetapi jalannya kan gak cukup,” ujarnya.
Untuk mengembangkan rencana tersebut, maka pihak IndII membutuhkan waktu 10 tahun untuk membuatkan program atau skema yang cocok seperti apa. Namun Ahok menolak.
“Mereka bilang bisa 10 tahun. Saya gak mau, saya maunya 3 tahun maksimal,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:

















