Jakarta, Aktual.com – Australia pada Kamis menyatakan berencana menjadi negara keempat di dunia mengesahkan ekspor ganja obat dalam upaya merebut sebagian dari perkiraan pasar dunia senilai sekitar Rp742 triliun.
Budidaya ganja di Australia masih tergolong kecil, karena penggunaan bersifat hiburan tetap dilarang. Namun, pemerintah berharap penggunaan obat dalam negeri, yang disahkan pada tahun lalu, dan ekspor akan cepat mendongkrak produksinya.
“Tujuan kami sangat jelas, memberi petani dan produsen suntikan terbaik sebagai eksportir ganja obat nomor satu di dunia,” kata Menteri Kesehatan Greg Hunt kepada wartawan di Melbourne.
Saham di lebih dari selusin penghasil ganja Australia, yang terdaftar di bursa setempat, melonjak setelah pengumuman tersebut.
Cann Group, AusCann Group dan BOD Australia semua naik lebih dari 20 persen mencapai rekor tertinggi, sementara Hydroponics Company naik 19 persen ke harga tertinggi dalam sebulan.
Peter Crock, kepala eksekutif Cann Group yang mengolah ganja untuk tujuan pengobatan dan penelitian, mengatakan bahwa produksi ganja obat telah terhalang oleh keterbatasan permintaan dari pasien Australia.
“Sementara basis pasien Australia tumbuh sangat kecil, kemampuan mengekspor akan memungkinkan kita memiliki skala untuk meningkatkan produksi,” kata Crock kepada Reuters.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby