Jakarta, Aktual.co — The Reserve Bank of Australia (RBA) menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 2,25 persen, level terendah selama beberapa waktu terakhir. Dalam pergerakannya, indeks acuan S & P / ASX 200 mencapai level tertinggi selama tujuh tahun ini, naik 1,3 persen, sementara Dolar Australia merosot ke posisi terendah selama enam tahun, yaitu USD0,7650.
RBA merupakan bank sentral terbaru yang melonggarkan kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan di tengah penurunan harga minyak dan komoditas. Hal ini mengikuti China, Kanada, Singapura, Korea, dan India yang memangkas suku bunganya dalam beberapa bulan terakhir. Australia saat ini mengalami perlambatan ekonomi, sebagian besar karena drop off di investasi pertambangan, yang merupakan penggerak ekonomi di bidang sumber daya alam.
“Informasi yang ada menunjukkan bahwa pertumbuhan terus berada pada tren penurunan, dengan pertumbuhan permintaan domestik secara keseluruhan cukup lemah. Akibatnya, tingkat pengangguran secara bertahap bergerak lebih tinggi selama tahun lalu,” ujar Gubernur RBA, Glenn Stevens seperti dilansir BBC Business, Selasa (3/2). Pada bulan Desember, pertumbuhan ekonomi Australia untuk kuartal ketiga berada jauh di bawah ekspektasi, sementara tingkat pengangguran tertingginya selama 12-tahun, yakni menurun 6,3 persen pada November 2014.

















