Jakarta, Aktual.com – AktiaRegulator obat Australia pada Minggu untuk sementara menyetujui penggunaan vaksin virus corona buatan Pfizer Inc untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun.

Menteri kesehatan Australia Greg Hunt mengatakan peluncuran vaksinasi untuk anak-anak dengan usia tersebut dapat dimulai pada 10 Januari 2022.

“Mereka (regulator obat Australia) telah membuat penilaian yang cermat dan menyeluruh dalam menentukan bahwa vaksin itu aman dan efektif dan memang merupakan kepentingan seluruh anak dan warga Australia agar anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun divaksin,” kata Greg Hunt saat dikutip dari Reuters, Minggu (5/12).

Setelah penundaan awal dengan program inokulasi COVID-19 secara umum, Australia dengan cepat menjadi salah satu negara di dunia dengan populasi yang paling banyak divaksin.

Data kesehatan menunjukkan bahwa hampir 88 persen warga Australia yang berusia di atas 16 tahun kini telah menerima dua dosis vaksin COVID.

Sementara vaksinasi nasional Australia bersifat sukarela, beberapa negara bagian dan teritori telah mewajibkan suntikan vaksin untuk banyak jenis pekerjaan, dan beberapa negara bagian mensyaratkan vaksinasi penuh untuk warga dapat mengakses sebagian besar layanan perhotelan dan ritel non-esensial.

Menurut hasil jajak pendapat, jumlah pendukung anti-vaksinasi hanya berjumlah satu digit di Australia, meskipun mereka telah mengadakan demonstrasi mingguan yang konsisten untuk menentang layanan vaksinasi di Melbourne dan kota-kota lain.

Cakupan imunisasi anak Australia secara keseluruhan juga merupakan salah satu yang tertinggi di dunia, dengan 95 persen anak berusia 5 tahun diinokulasi dengan vaksin yang direkomendasikan untuk usia mereka, menurut data kesehatan negara itu.

Selanjutnya, penggunaan vaksin Pfizer untuk anak-anak kalangan usia 5-11 tahun itu masih memerlukan persetujuan dari Kelompok Penasihat Teknis Australia tentang Imunisasi (ATAGI).

Setelah disetujui, vaksinasi itu akan tersedia untuk sekitar 2,3 juta anak yang berada dalam kelompok usia 5 hingga 11 tahun.

Meskipun berjuang melawan banyak wabah COVID tahun ini yang mengarah ke penguncian berbulan-bulan di Sydney dan Melbourne, Australia hanya memiliki sekitar 834 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi dan 7,9 kematian per 100.000 orang, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Angka kematian akibat COVID di Australia termasuk kecil dibandingkan korban jiwa akibat virus corona di banyak negara maju lainnya.

Australia secara keseluruhan mencatat total kurang dari 215.000 kasus COVID dan 2.042 korban jiwa.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arie Saputra