New Delhi, Aktual.com – Australia menyatakan waspada terhadap peningkatan persaingan strategis di Laut Tiongkok Selatan mengingat risiko kesalahan militer di kawasan itu dapat menimbulkan konsekuensi yang besar.

Agresivitas Beijing di Laut Tiongkok Selatan baru-baru ini memang memunculkan ketegangan militer dan diplomatik antara pihak-pihak yang bersengketa, termasuk Vietnam, Filipina, Brunei, dan Malaysia.

Menteri Pertahanan Australia Kevin Andrews mengaku bahwa negaranya tidak akan memihak dalam sengketa wilayah di kawasan tetangga. Tetapi di sisi lain, dia juga menegaskan bahwa kekhawatiran terbesar Australia terletak pada pembangunan fasilitas militer oleh Tiongkok di wilayah yang status kepemilikannya belum jelas.

“Kami berpendapat bahwa pembangunan landasan militer di atas terumbu karang (yang kepemilikannya masih disengketakan) tidak akan meningkatkan perdamaian dan keamanan di kawasan,” kata Andrews saat mengunjungi India, Rabu (2/9).

Dalam 20 bulan terakhir, Tiongkok telah mereklamasi wilayah yang luasnya 17 kali lipat lebih besar dibanding yang dilakukan oleh negara-negara lain selama 40 tahun terakhir, demikian data dari Pentagon menunjukkan.

Di satu sisi, Australia adalah sekutu Amerika Serikat–negara yang mendukung Filipina dalam kasus sengketa wilayah di Laut Tiongkok Selatan. Namun di sisi lain, Beijing juga merupakan rekan dagang terbesar bagi Canberra.

Artikel ini ditulis oleh: