Seorang pria memerhatikan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (19/5). Merespons pengumuman naiknya peringkat kredit Indonesia menjadi "investment grade" oleh lembaga pemeringkat S&P Global Ratings, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah setelah ditutup menguat menguat 174,79 poin atau 3,09 persen ke level 5.820. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww/17.

Jakarta, Aktual.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat 45,29 poin atau 0,78 persen menjadi 5.837,17 poin. Penaikkan tersesbut seiring dengan masih adanya respon positif dari kenaikan peringkat Indonesia oleh Standard & Poors (S&P). Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 11,38 poin (1,17 persen) menjadi 981,78 poin.

Analis menilai keputusan S&P yang menyematkan peringkat Indonesia menjadi layak investasi masih menjadi katalis bagi pergerakan IHSG.

“Setelah menantikan cukup lama predikat ‘investment grade’ dari lembaga pemeringkat internasional S&P, akhirnya Indonesia mendapat peringkat itu sehingga direspon positif pasar,” kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Senin (22/5).

Ia menambahkan bahwa perbaikan peringkat investasi Indonesia, juga didukung oleh keberhasilan program amnesti pajak yang berhasil menambah penerimaan pemerintah lebih dari 11 miliar dolar AS, sehingga melonggarkan tekanan pada anggaran yang dibutuhkan untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur pemerintah.

“S&P menyatakan, kontrol belanja pemerintah juga akan membantu mempertahankan defisit anggaran di bawah 2,5 persen dari PDB selama tiga atau empat tahun ke depan. Utang bersih pemerintah diperkirakan juga akan terjaga di bawah 30 persen PDB,” paparnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka