Menurut Reza, sebetulnya USD masih dalam tren pelemahan. Setelah pelaku pasar bereaksi kurang positif pasca dirilisnya penambahan tenaga kerja AS sejumlah 98 ribu di bawah ekspektasi di angka 180 ribu.
Kemudian juga, sentimen dari serangan misil AS ke Suriah justru membuat harga minya melonjak dan berimbas pada pelemahan USD. Ternyata tak mampu diambil oleh rupiah momentum tersebut.
Serta adanya rilis peningkatan nilai cadangan devisa per akhir Maret 2017 dimana mencapai US$ 121,8 miliar atau naik US$ 1,9 miliar dibanding posisi akhir Februari 2017 sebesar US$ 119,9 miliar, ternyata juga tak mampu menjadi sentimen positif ke Rupiah.
“Kami perkirakan, level support rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.351. Serta level resisten rupiah akan di rentang Rp13.309. Tetap cermati berbagai macam sentimen terhadap rupiah,” pungkas Reza.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka