Memang soal tingkat suku bunga itu, kata dia, pasar melihat tingkat suku bunga kebijakan saat ini dipandang memadai untuk menjaga laju inflasi sesuai dengan sasaran dan defisit transaksi berjalan pada level yang sehat.

Namun demikian pelaku pasar tetap harus mencermati faktor-faktor lain yang akan menjadi sentimen negatif. BI sendiri menyebut, neraca pembayaran Indonesia tahun 2017 akan turun tipis dari 2016 dan utang luar negeri Indonesia selama kuartal III-17 naik 4,5 persen secara year on year atau lada periode yang sama tahun 2016.

“Sehingga menjadi sebesar US$ 343,1 miliar karena pertumbuhan utang publik, atau utang pemerintah dan bank sentral, yang naik 8,5 persen. Harus diwaspadai hal itu menjadi penghalang Rupiah untuk dapat menguat,” jelas dia.

Sejauh ini, kondisi pelemahan USD masih menjadi pemicu positif penguatan rupiah, namun ternyata hari ini rupiah sangat volatile. Untuk itu, support rupiah diperkirakan akan bergerak dengan kisaran 13.545 dan resisten rupiah di angka 13.510.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid