Berdasarkan data yang diterbitkan BI pagi ini, kurs rupiah berada di angka Rp13.329 per dolar AS, terdepresiasi tipis 0,2% atau 3 poin dari posisi 13.326 kemarin. Pada saat yang sama, nilai tukar rupiah terpantau menguat 0,03% atau 4 poin ke Rp13.327 per dolar AS di pasar spot, setelah dibuka dengan penguatan hanya 0,01% atau 1 poin di Rp13.330.‎ AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) pada awal pekan ini dibuka masih alami pelemahan. Pelemahan ini terjadi karena memang tak ada sentimen positif yang mampu dongkrak rupiah.

Berdasar data Bloomberg, rupiah dibuka di posisi Rp13.330 atau melemah tipis dari penurupan akhir pekan lalu di level Rp13.328. Pelemahan masih terus terjadi hingga pukul 08.20 WIB, rupiah ke posisi Rp13.333. Meski 15 menit kemudian terlihat menguat ke Rp13.325.

Menurut analis pasar uang dari PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, selain sentimen domestik yang kurang kuat, juga pelemahan ini dipicu oleh pelemahan sejumlah harga komoditas.

“Sehingga laju USD dapat terlihat menguat meski penguatannya masih kalah dari EUR. Namun sayangnya, rupiah tak bisa memanfaatkan pergerakan USD yang cenderung melemah itu,” jelas Reza di Jakarta, Senin (8/5).

Selain itu, lanjut dia, dengan tetapnya suku bunga The Fed pada rapat terakhir, telah memberikan implikasi kemungkinan akan dinaikannya suku bunga The Fed pada bulan Juni nanti.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby