Jakarta, Aktual.co — Nilai tukar rupiah Senin pagi bergerak menguat sebesar 42 poin menjadi Rp12.036 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.178 per dolar AS.

“Meningkatnya cadangan devisa Indonesia Oktober menjadi 111,97 miliar dolar AS dibandingkan bulan sebelumnya 111,16 miliar dolar AS menjadi sentimen positif di pasar domestik,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Senin (10/11).

Ia menambahkan bahwa data “non farm payroll” (NFP) AS yang mengalami penurunan menambah sentimen positif bagi mata uang rupiah.

Menurunnya data NFP Amerika Serikat itu mendorong mata uang dolar AS di sebagian negara-negara kawasan Asia termasuk di Indonesia.

Di sisi lain, lanjut dia, sentimen positif juga datang dari data neraca perdagangan Tiongkok yang mengalami surplus, kondisi itu akan memberi potensi dolar AS akan mengalami tekanan di pasar Asia.

Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan bahwa data AS yang negatif itu mendorong sebagian pelaku pasar mengambil posisi ambil untung, sehingga dolar AS mengalami koreksi.

Di sisi lain, lanjut dia, data-data ekonomi Jerman dan Perancis yang dirilis lebih baik mendorong kepercayaan pasar terhadap pemulihan ekonomi di kawasan itu.

“Namun, laju nilai tukar rupiah masih terbatas menyusul belum adanya kepastian realisasi penaikan harga BBM bersubsidi,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka