Jakarta, Aktual.co — Mengawali pekan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah. IHSG dibuka melemah 11,00 poin atau 0,2 persen di 5.415,47. Sementara itu, Indeks LQ45 turun 2,77 poin atau 0,3 persen ke 939,57.

Sebanyak sembilan saham menguat, 23 saham menurun, dan 13 saham diam di tempat. IHSG mencatat nilai transaksi sebesar Rp20,32 miliar dengan volume 5,18 juta saham yang diperdagangkan.

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu tidak mampu melanjutkan kenaikannya. Masih berlanjutnya pelemahan nilai tukar Rupiah dan sikap ketidakpercayaan pelaku pasar terhadap sikap tenang yang ditunjukkan pemerintah dan masih jualannya investor asing membuat laju IHSG berbalik melemah dan tidak mampu bangkit hingga akhir sesi.

“Padahal laju bursa saham Asia masih bergerak positif sebagai imbas dari penguatan laju bursa saham AS dan Eropa. Tidak banyak sektor dan saham yang menguat dan penguatan lebih banyak pada saham-saham second liner,” ujar kepala riset dari NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI), Reza Priyambada.

Pada perdagangan Senin (16/3) IHSG diperkirakan Reza berada pada rentang support 5.385-5.400 dan resisten 5.445-5.466. Menrutnya, false signal kembali terjadi dimana terimbas kembali maraknya aksi jual, apalagi di pekan ini akan ada pertemuan The Fed sehingga pelaku pasar lebih memilih stay away dari pasar.

“Kami belum merubah area support untuk pengingat level bawah yang harus dijaga untuk tidak membuka pelemahan lebih lanjut. Tetap cermati arah pasar dan sentiment yang ada,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: