Denpasar, Aktual.co — Bali memang meyuguhkan sejuta atraksi. Hampir setiap hari ada saja atraksi budaya yang ditampilkan.

Pada kesempatan kali ini, untuk menyambut pergantian tahun baru Caka 1937, masyarakat Hindu Bali merayakan dengan tapa brata penyepian. Dipastikan pulau Dewata akan hening dalam 24 jam, tak ada aktivitas, tak ada lampu.

Sehari sebelum pelaksanaan Nyepi, ribuan ogoh-ogoh diarak keliling kota. Ribuan warga tumpah ruah ke jalan menyaksikan pawai patung raksasa tersebut. Tak terkecuali wisatawan domestik dan mancanegara.

Axl, wisatawan asal Australia mengaku sengaja datang ke Bali menjelang Nyepi. Ia yang datang bersama kekasihnya itu, ingin menikmati sehari tanpa aktivitas dan listrik di Bali.

“Saya tiba dua hari lalu. Kami ingin merasakan Nyepi. Bali memang sungguh luar biasa!” kata dia di sela pawai ogoh-ogoh di Lapangan Puputan Denpasar, Jumat malam (20/3).

Hasrat besar Axl untuk merayakan Nyepi di Bali mengalahkan aksi boikot yang sebelumnya didengungkan oleh sejumlah kalangan warga Australia terkait rencana eksekusi dua terpidana mati asal Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.

Hal senada diungkapkan Titin, wisatawan domestik asal Bogor. Ia yang datang bersama keluarga memilih berlibur ke Bali merasakan heningnya Bali kala Nyepi. “Pengen tau aja rasanya Nyepi kayak gimana,” kata perempuan beranak tiga tersebut.

Nyepi merupakan pergantian tahun baru Caka. Tahun ini memasuki tahun baru Caka 1937. Ada tiga hal penting esensi Nyepi yakni, amati karya (tidak bekerja), amati geni (tidak menyalakan api) dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).

Artikel ini ditulis oleh: