Jakarta, Aktual.com — Dana Pensiun Dan Asuransi yang dikelola kementerian BUMN terancam amblas. Pasalnya dana tersebut akan dibuat main judi dan goreng-mengoreng Menteri Rini Sumarno di Bursa Saham. Hal itu terkait emiten pelat merah untuk membeli kembali (buyback) sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan alasan sahamnya anjlok, sehingga jauh di bawah nilai fundamentalnya
“Permintaan Rini Soemarno untuk buyback itu seakan menyatakan BUMN bisa membeli sahamnya sendiri diharga murah dan menjualnya kembali diharga tinggi. Padahal, itu hanya mimpi,” ujar ketua umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arief Poyuono di Jakarta, Sabtu (5/9).
Senyatanya, lanjutnya, menteri Rini berniat akan menghabiskan dana pensiun dan asuransi milik buruh, PNS dan TNI/ Polri yang ada di BUMN.
“Buyback saham BUMN saya prediksi tidak akan pernah memberi sentimen positif kepada pelaku pasar modal dalam dan luar negeri. Apalagi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diperkirakan terus anjlok,” jelasnya.
Ditambah himbauan JP Morgan yang didasarkan pada analisa kuat untuk melepas saham dan obligasi di pasar modal serta ancaman kenaikan bunga FED membuat investor pasar modal Indonesia dari luar negeri mencari lahan investasi yang lebih subur.
Menurutnya, investor melakukan aksi lari dari Indonesia menuju Amerika Serikat atau akan menuju pasar modal China untuk memborong saham corporasi China yang lebih murah dan memiliki Price to Earning Ratio karena berpotensi naik lebih tinggi.
“Belum lagi kepanikan investor asing maupun dalam negeri yang memprediksi nilai kurs Rupiah terus jatuh hingga kisaran Rp16.000/USD. Plus prediksi BI juga menjadi sentimen aksi jual saham di BEJ,” jelasnya.
BUMN yang mengunakan pinjaman jangka pendek luar negeri dalan mata uang USD juga akan menambah anjloknya rupiah karena akan jatuh tempo disaat dolar AS langka. Seperti Pelindo 2 yang bisa terancam kesulitan membayar hutang jangka pendeknya karena turunnya pendapatan akibat lesunya Ekonomi indonesia yang berdampak pada turunya eksport import .
“Belum lagi target keuntungan BUMN jeblok juga jadi acuan investor di Pasar modal Karena keuntungan BUMN biasanya didominasi oleh BUMN yang listing di Bursa Saham akan meningkatkan Price to earning ratio,” tambahnya.
“Pengunaan dana pensiun dan asuransi untuk buyback saham BUMN harus ditolak dengan keras sebab akan cenderung merugikan keuangan BUMN dan Dana Pensiun Serta Asuransi BUMN,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka