Jakarta, Aktual.com – Telepon seluler alias ponsel dianggap sebuah bagian penting dari kehidupan masyarakat dewasa ini.

Mulai dari kebutuhan untuk berkomunikasi hingga hal-hal yang menghibur seperti game, menjadi alasan-alasan di balik hal tersebut.

Tak pelak, handphone menjadi pegangan semua kalangan, dari anak dewasa hingga anak-anak.

Namun, menghabiskan waktu dengan ponsel ternyata tidak baik bagi pertumbuhan kesehatan mental anak-anak, khususnya bagi balita.

Hal ini terungkap oleh penelitian terbaru di Amerika Serikat yang dipublikasikan jurnal Preventive Medicine Reports, yang dilansir Independent dan dikutip Antara, Senin (5/11).

Penelitan itu mengungkapkan, baik anak-anak maupun orang dewasa dapat hilang rasa ingin tahunya, memiliki pengendalian diri yang terbilang rendah dan memiliki stabilitas emosi rendah akibat keasikan di depan layar ponsel, meskipun hanya satu jam saja. Hal ini pun dapat menyebabkan meningkatnya risiko kecemasan dan depresi.

Para peneliti menemukan, mereka yang berusia 14 hingga 17 tahun lebih berisiko terhadap dampak buruk tersebut, namun ada korelasi pada anak-anak yang lebih kecil dan balita yang otaknya masih berkembang.

Penelitian menemukan anak-anak prasekolah yang sering menggunakan layar kemungkinan dua kali kurang sabar.

Penelitian tersebut juga menyatakan, sembilan persen dari anak berusia 11 sampai 13 tahun yang menghabiskan waktu satu jam per hari di depan layar itu malas pelajari hal-hal baru, sebuah angka yang meningkat menjadi 22,6% bagi mereka yang menghabiskan waktu di depan layar selama tujuh jam per hari atau lebih.

Profesor Jean Twenge dari San Diego State University dan Profesor Keith Campbell dari University of Georgia mengatakan, “Setengah dari masalah kesehatan mental terbentuk sejak usia remaja. Sehingga, ada kebutuhan mendesak untuk mengidentifikasi faktor yang terkait dengan masalah kesehatan mental yang dapat menerima intervensi dalam populasi ini, karena sebagian besar di masa sebelumnya itu sulit atau tidak mungkin untuk terpengaruh.”

Kedua profesor tersebut mendesak orangtua dan guru mengurangi waktu anak menghabiskan waktu daring, bermain video atau menonton televisi dalam upaya memerangi hal tersebut.

The National Institute of Health menyatakan kalangan muda menghabiskan waktu di depan layar rata-rata lima sampai tujuh jam di waktu senggang mereka.

Twenge, yang banyak menulis mengenai masalah penggunaan ponsel pintar untuk anak, menyarankan untuk menerapkan batasan dua jam.

Penelitian ini melibatkan data lebih 40.000 anak berusia dua sampai 17 tahun di Amerika Serikat, disediakan oleh orangtua untuk survei kesehatan nasional pada tahun 2016.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan