Jakarta, Aktual.com – Pemerintah telah menetapkan sebanyak 200 lokasi lapangan migas yang akan dipasang flow meter (alat ukur) produksi. Sistem ini sebagai monitoring antara produksi dan lifting.
Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar memperkirakan saat ini SKK Migas sedang melakukan tender, sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 39 Tahun 2016 tentang Sistem Monitoring Produksi Minyak Bumi Berbasis Online Real Time bahwa SKK Migas ditugaskan untuk melakukan pemasangan tersebut.
“Dalam waktu 6 bulan sudah terpasang semua, itu diatur dalam Permen-nya. Ada 200 lokasi yang akan dipasang. Karena SKK Migas yang pasang, mungkin prosesnya lagi tender,” kata Arcandra di Jakarta, Rabu (4/1)
Adapun tujuan dari pemasangan flow meter pada fasilitas produksi kegiatan usaha hulu migas dimaksud untuk akuntabilitas dan transparansi data produksi oleh KKKS secara real time.
“Jadi nanti bukan berdasarkan reporting tapi monitoring. Kalau reporting itu hasil laporan dari KKKS,” tambahnya.
Sistem monitoring ini wajib terhubung dengan sistem teknologi informasi SKK Migas dan Direktorat Jenderal Migas.
Dalam Pasal 8 dinyatakan, KKKS wajib memberikan akses dalam pelaksanaan pembangunan, pemasangan, pengoperasian dan pemeliharaan sistem monitoring. Menteri ESDM memberikan sanksi administratif kepada KKKS yang tidak melaksanakan kewajiban berdasarkan rekomendasi SKK Migas.
(Laporan: Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka