Lebih lanjut ia menyatakan pihaknya juga terus menggiatkan kemitraan pengawasan partisipatif dengan kalangan mahasiswa dan pramuka, melakukan pembaruan kemampuan dan wawasan jajaran Panwaslu se-Depok dengan rakernis, rakor, bimtek berkala.

Selain itu, pihaknya juga akan membuka posko pengaduan masyarakat hingga tingkat kelurahan.

“Kami juga inten berkomunikasi dengan desk Pilkada dan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) hingga kelurahan terkait pentingnya netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), perekaman e-KTP dan daftar pemilih,” ujarnya.

Dikatakannya demi meningkatkan pengawasan hingga di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS), pihaknya akan melakukan rekuitmen pengawas TPS sebanyak 3.302 personil. Saat ini, jumlah anggota Panwaslu di Kota Depok baru sekitar 168 orang.

“Untuk waktu perekrutan, kami masih menunggu arahan dari Badan Pengawas Pemilu (Banwaslu) Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.

 

(Wisnu)