Arsip - Massa dari lembaga kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) membawa poster saat aksi Bela Al Aqsa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Rabu (20/4/2022). Mereka meminta Amerika bersama negara Barat turut serta mengutuk dan memberikan sanksi terhadap aparat keamanan Israel yang melakukan penyerangan terhadap umat Muslim saat beribadah Ramadhan di Masjid Al Aqsa, Yerusalem Timur. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.

Jakarta, aktual.com – Ketua Presidium Aqsa Working Group (AWG) M Anshorullah mengutuk dengan tegas serangan terhadap rumah sakit Indonesia di Gaza oleh pihak Zionis Israel pada tanggal 20 November, yang kebetulan juga merupakan Hari Anak Sedunia.

“Mengutuk keras serangan di rumah sakit ini, di mana ratusan anak dan bayi sedang dirawat. Ironi yang luar biasa karena ini dilakukan di hari anak sedunia,” kata Anshorullah dalam rekaman video yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin (20/11).

Anshorullah menyatakan bahwa rumah sakit Indonesia merupakan suatu kebanggaan bagi negara ini dan didirikan dengan semangat cinta dan perdamaian. Dengan demikian, ia menegaskan bahwa serangan terhadap fasilitas tersebut sepenuhnya merendahkan martabat bangsa Indonesia.

Menurut Anshorullah, serangkaian serangan tersebut menggambarkan tanda keputusasaan dari pihak Zionis Israel yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

“Mereka putus asa karena serangannya sejak 7 Oktober sampai hari ini membuat umat manusia murka. Mereka hari ini benar-benar ditinggalkan. Tidak ada sedikit pun simpati dunia untuk mereka,” katanya.

Anshorullah melanjutkan dengan menyatakan bahwa saat ini Israel mengalami isolasi total, yang menyebabkan keputusasaan dan mendorong mereka untuk menyerang berbagai target di Gaza.

“Mereka (Israel) tidak peduli dengan masjid, rumah sakit, anak-anak dan perempuan. Semuanya diserang. Mereka melakukan genosida yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah umat manusia.”

Anshorullah menyatakan bahwa Israel dianggap sebagai kelompok manusia yang paling kejam karena telah merusak puluhan masjid di Gaza. “Mereka adalah kelompok manusia paling berbahaya yang harus dimusnahkan dari muka bumi.”

Dia menegaskan bahwa bangsa Indonesia tidak dapat menerima tindakan keji tersebut dan menolak situasi di mana bangunan yang menjadi simbol perdamaian dan cinta bangsa Indonesia terhadap Palestina diserang.

Anshorullah mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk bersatu dalam membela Palestina untuk mencapai kemerdekaannya, serta mendukung dan melindungi rumah sakit Indonesia.

Selain itu, ia berharap Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dapat menjadi perwakilan bangsa Indonesia dalam memperkuat perlawanan terhadap penjajahan Israel di Palestina dan memperluas dukungan internasional untuk melindungi fasilitas kesehatan Indonesia.

Anshorullah juga menyebut tiga relawan kemanusiaan saat ini di rumah sakit Indonesia, yakni relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), yang tidak ingin meninggalkan Gaza karena tetap mendampingi rakyat Gaza pada masa-masa sulit ini.

“Mereka sesungguhnya pahlawan sejati dari kemanusiaan hari ini. Mari kita doakan agar rumah sakit Indonesia di Gaza dilindungi Allah dan tiga pemuda Indonesia dijaga keselamatan dan kesehatannya,” ujarnya.

“Semoga Allah menyegerakan kemerdekaan bangsa Palestina dan pembebasan Masjid Al Aqsa,” katanya menambahkan.

Sebagaimana dijelaskan dalam situsnya, AWG merupakan organisasi kemanusiaan yang menjadi platform untuk mengkoordinasikan usaha kaum Muslim dalam mendukung pembebasan Masjid Al Aqsa.

Lembaga ini didirikan sebagai hasil dari Konferensi Internasional Al Aqsa pada tanggal 21 Agustus 2008 di Jakarta. Menurut informasi yang tertera di situs, konferensi tersebut dihadiri oleh setidaknya 71 perwakilan dari berbagai pimpinan organisasi Islam, perwakilan dari kedutaan besar negara-negara Muslim, serta pimpinan lembaga pendidikan baik yang bersifat umum maupun Islam.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Rizky Zulkarnain