Jakarta, Aktual.com — AXA Mandiri dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Senin (30/5) menandatangani Nota Kesepahaman untuk program edukasi keuangan syariah bagi kaum muslim nusantara dengan sebutan “1 Juta Umat Mandiri”, yang dilakukan oleh Director of Marketing and Operations AXA Mandiri Kartono dan Ketua Majelis Ulama Indonesia K.H Ma’aruf Amin di Hotel Siti, Tangerang.
President Director AXA Mandiri, Jean Philippe Vandenschrick mengatakan, “Program 1 Juta Umat Mandiri merupakan wujud nyata komitmen AXA Mandiri dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia, khususnya umat muslim. Melalui program ini AXA Mandiri menggandeng MUI untuk memberikan edukasi mengenai perencanaan keuangan, khususnya asuransi syariah kepada para jamaah”.
Berdasarkan survei terakhir Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di tahun 2013, tingkat literasi asuransi syariah baru mencapai 7 persen dari 17 persen masyarakat yang sudah terliterasi di sektor asuransi secara keseluruhan. Hal ini menandakan bahwa tingkat literasi keuangan yang masih rendah menjadi tantangan tersendiri dalam peningkatan penetrasi produk dan layanan keuangan di Indonesia, termasuk pada produk asuransi syariah. Namun demikian, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, literasi keuangan syariah di Indonesia masih memiliki ruang yang luas untuk ditingkatkan.
“Kami melihat bahwa tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk syariah masih cukup rendah, namun disisi lain, masyarakat selalu membutuhkan proteksi dan terus membutuhkan bantuan dalam merencanakan keuangan mereka. Oleh karena itu, AXA Mandiri terus berupaya mengenalkan dan mendekatkan masyarakat dengan produk dan jasa layanan keuangan terutama asuransi Syariah melalui program literasi keuangan,” ungkap Philippe .
Director of Marketing & Operations AXA Mandiri, Kartono, menambahkan bahwa melalui program 1 Juta Umat Mandiri, AXA Mandiri akan memperkenalkan dan mengedukasi secara langsung umat muslim mengenai perencanaan keuangan yang dilakukan sesuai dengan syariat Islam. “Kami berterima kasih kepada MUI yang menyambut baik kemitraan ini. Sebagai organisasi yang mewadahi para ulama di Indonesia, kami yakin bekerja sama dengan MUI dapat secara efektif merangkul komunitas muslim, hingga memperluas literasi ke beragam lapisan masyarakat, apalagi edukasi dilakukan melalui dakwah.”
Pada kesempatan yang sama, KH Ma’aruf Amin, Ketua MUI, mengemukakan keseriusan MUI untuk menyukseskan program 1 Juta Umat mengenal Asuransi Syariah, mengingat manfaat besar yang dapat dirasakan oleh umat. “Kemitraan ini akan memberikan dampak besar pada peningkatan kemampuan pengelolaan keuangan umat. Ulama-ulama juga diberikan kesempatan untuk menambah wawasan baru dalam hal keuangan yang menerapkan prinsip dan nilai-nilai syariah. Ini tentu akan menjadi nilai tambah dalam dakwahnya. Melalui Komisi Dakwah, MUI telah berkomitmen untuk terus mengajak masyarakat berekonomi sesuai syariah, diantaranya melalui program ini,” ujar KH Ma’aruf Amin.
Kegiatan pertama dalam rangkaian program ‘1 Juta Umat Mandiri’ adalah kelas edukasi asuransi syariah bagi 100 da’i di komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI dari seluruh Provinsi di Indonesia. Kelas edukasi ini menjadi salah satu agenda dalam Rapat Koordinasi Nasional Komisi Da’wah Majelis Ulama Indonesia.
Para ulama tersebut kemudian diharapkan akan meneruskan informasi yang didapatkanya dan turut memberikan edukasi mengenai prinsip kerja asuransi syariah kepada para jamaah di daerah masing-masing saat berdakwah. Dalam kegiatan dakwah tersebut, para Da’I akan mendapat materi Keuangan Syariah dari Dewan Syariah Nasional MUI dan juga akan mendapat pendampingan mengenai produk asuransi Syariah dan perbankan syariah dari perwakilan AXA Mandiri dan Bank Syariah Mandiri.
Program ‘1 Juta umat Mandiri’ rencananya akan dilakukan di 7 kota di Indonesia, yaitu Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Banjarmasin, dan Makassar. Program ini diharapkan dapat menjangkau 1 juta jamaah melalui kegiatan dakwah yang dilakukan setiap minggunya oleh para ulama. Dengan begitu, semakin banyak umat teredukasi mengenai perencanaan keuangan berbasis syariah dan sekaligus turut mendukung kebijakan edukasi dan literasi keuangan yang dicanangkan oleh OJK.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs