Jakarta, Aktual.co — Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach akan memasuki putaran terakhirnya untuk meloloskan sejumlah agenda reformasinya yang revolusioner dalam sejarah pergerakan Olimpiade berusia 120 tahun pada Jumat (5/12), sekaligus menandai kepemimpinannya di IOC selama satu tahun.
Dewan Eksekutif IOC dan sejumlah anggota tetapnya, Kamis (4/12), akan menyelesaikan lima hari pertemuan yang mempertimbangkan 40 proposal untuk mengurangi biaya penyelenggaraan Olimpiade serta menambahkan lebih banyak olahraga di dalamnya tanpa pertambahan jumlah atlet.
Bach, yang juga mengumumkan peluncuran saluran televisi Olimpiade pada pertemuan Monaco, mengatakan IOC harus bertindak sekarang untuk melindungi “keunikan penyelenggaraan Olimpiade”.
Dalam Agenda 2020-nya, tawaran kerjasama dari kota-kota yang berbeda dan bahkan negara yang berbeda, dapat dipertimbangkan untuk menyelenggarakan Olimpiade.
Bach, yang segera bertindak untuk menandai kepemimpinannya dalam reformasi penyelenggaraan Olimpiade setelah terpilih untuk menggantikan Jacques Rogge dari Belgia di Buenos Aires pada September 2013, mengatakan tawaran kerjasama itu dapat membantu negara-negara kecil untuk menyelenggarakan pertandingan olahraga musim panas dan musim dingin.
Sejumlah usulan dari 40 proposal yang diajukan dalam reformasi penyelenggaraan Olimpiade adalah (1) langkah-langkah untuk memotong biaya penawaran untuk Olimpiade dengan mengurangi jumlah presentasi dan memberikan subsidi IOC.
Usul lain yaitu (2) meningkatkan jumlah olahraga dari 28 cabang olahraga yang ada saat ini, olahraga baru dapat diikutkan setiap tahun, seraya mengurangi jumlah atlet.
Usul yang juga masuk dalam agenda reformasi Bach adalah (3) pemanggilan terhadap kota-kota kandidat “untuk menyajikan sebuah proyek yang sesuai kebutuhan perencanaan jangka panjang mereka dalam bidang olahraga, ekonomi, sosial, dan lingkungan” yang menekankan pada aspek keberlanjutan.
Kemudian, usualan (4) yang dianggap sangat kontroversial bagi banyak negara konservatif adalah “penghapusan diskriminasi pada orientasi seksual” dalam Piagam Olimpiade.
Artikel ini ditulis oleh:

















