Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). AKTUAL/Tino Oktaviano
Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri mengatakan bahwa manisnya keimanan seseorang akan nampak pada setiap perilakunya, yaitu dengan memberikan keamanan atas harta dan kehormatan orang lain.

Tidak memakan harta atau merampas hak orang lain serta tidak merusak nama baik serta harga dirinya. Baginda Nabi telah bersabda:

“أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِالْمُؤْمِنِ مَنْ أَمِنَهُ النَّاسُ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ”

Artinya: “Akan saya khabarkan kepada kalian, bahwasanya orang yang beriman adalah orang yang memberikan keamanan kepada harta dan diri orang lain” (HR. Ahmad).

Keimanan adalah perkara batin yang memiliki atsar (bekas) pada dzahir sesorang, yaitu menanggung amanah untuk menjaga rahasia orang lain ataupun menutup aib serta tidak mencacinya.

Baginda Nabi adalah imam bagi orang-orang yang menjaga amanah, maka ketika disebutkan al amin maka yang dimaksud adalah baginda Nabi SAW, sebaimana ketika di sebutkan as shadiq (orang yang jujur).

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid