Jakarta, Aktual.com – Menteri Kesehatan Nila Moeloek memimpin pembahasan mengenai Keamanan Kesehatan pada Sidang Komite Regional WHO-SEARO ke-70 di Maladewa yang membahas peluang pendanaan untuk mendukung upaya mengatasi ancaman keamanan kesehatan.
Berdasarkan siaran pers kementerian kesehatan yang diterima di Jakarta, Sabtu (9/9), menjelaskan peluang pendanaan dalam upaya mengatasi ancaman keamanan kesehatan dimungkinkan didapat dari “Pandemic Emergency Financing” (PEF) Bank Dunia, hibah dan pinjaman Bank Pembangunan Asia, serta kerja sama bilateral melalui lembaga kemitraan pembangunan seperti USAID.
Kesempatan Indonesia memimpin sidang tersebut diberikan karena kepercayaan atas keberhasilan kepemimpinan Indonesia pada Global Health Security Agenda.
Panelis para Menteri Kesehatan dari negara-negara anggota Badan Kesehatan Dunia untuk Regional Asia Tenggara (WHO-SEARO) mendiskusikan opsi pendanaan untuk keamanan kesehatan. Selain itu dibahas pula pentingnya negara-negara WHO-SEARO bekerja sama membangun ketahanan kawasan dalam mengatasi keamanan kesehatan serta mendukung SEARHEF (South East Asia Region Health Emergency Funding).
“Saat ini yang kita butuhkan adalah bekerja sama untuk menutup kesenjangan yang dimiliki. Solusi lain adalah mulai mendiskusikan dan merencanakan komitmen yang menopang implementasi itu semua,” kata Menkes Nila.
Di akhir diskusi WHO-SEARO meluncurkan buku berjudul “Roots for Ressilience: A Health Emergency Risk Profile of the South East Asia Region”.
Buku tersebut menjadi dokumentasi implementasi SEARHEF yang dinilai efektif dalam membantu sembilan negara WHO-SEARO mengatasi 33 kasus bencana, termasuk kasus kesehatan, dengan jumlah bantuan sebanyak 5,1 juta dolar Amerika Serikat.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan