Harga minyak mentah Indonesia naik. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com –  Pemerintah mengusulkan perubahan asumsi Harga Minyak Mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) dan besaran lifting menjadi lebih besar pada pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2018.

Saat ini, telah diasumsikan IPC sebesar USD 45 per barel, sedangkan lifting dipatok 1,93 juta barel setara minyak per hari. Volume tersebut terdiri dari produksi minyak bumi sebesar 780 ribu barel per hari dan gas bumi sebesar 1,15 juta barel setara minyak per hari.

Namun dalam pembahasan dengan Badan Anggaran, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, IGN Wiratmaja Puja mengusulkan untuk asumsi lifting APBN tahun 2018 menjadi sebesar 2 juta barel setara minyak perhari yang terdiri dari, minyak bumi sebesar 800.000 dan gas bumi 1,2 juta barel setara minyak.

“Asumsi minyak diusulkan 800.000 barel per hari dalam APBN 2018 dan lifting gas bumi sebesar 1,2 juta barel setara minyak per hari. Sehingga total lifting migas diusulkan 2 juta barel setara minyak per hari,” katanya yang diterima Aktual.com, di Jakarta, Kamis (8/6).

Kemudian untuk ICP, Wirat mengajukan USD 55 per barel dengan perkiraan harga minyak dunia mulai bergeser diatas UDD 50 hingga USD 60 per barel.

“Faktor geopolitik terutama di kawasan Timur Tengah yang mendorong pergerakan harga minyak. Kalau kita lihat misalnya situasi di Timur Tengah, sudah mulai bergerak lagikan? Jadi geopolitik itu perannya besar sekali,” ujar Wirat.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka