Untuk volume BBM bersubsidi, Pemerintah mengusulkan sebesar 17,14 juta KL dengan perincian volume minyak tanah tetap sebesar 0,61 juta KL dan Solar 16,53 juta KL. Ini berarti terdapat kenaikan dibandingkan dengan tahun 2017 yang mencapai 16,61 juta KL.

Kenaikan usulan volume Solar bersubsidi tahun 2018, menurut Wirat, berdasarkan perkiraan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1%. “Kalau dilihat (paparan) Bu Menteri Keuangan tahun depan pertumbuhan ekonomi sekitar 6,1%, berarti pertumbuhan kebutuhan Solar akan naik. Dengan proyeksi itu kita usulkan juga Solarnya akan naik,” papar Wirat.

Terkait volume LPG bersubsidi, Pemerintah mengusulkan dua angka yaitu pertama, sebesar 3,740 juta ton dengan catatan program Subsidi LPG Tepat Sasaran dilakukan serentak sejak Februari 2018 dan kedua, 6,952 juta ton jika tidak dilakukan Program Subsidi Tepat Sasaran.

(Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka