PT Freeport Indonesia

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengaku telah membicarakan sengketa kontrak PT Freeport Indonesia (PTFI) dengan menteri perdagangan Amerika Serikat (AS).

“Saya diundang Mendag AS, dia juga menyampaikan berbagai pandangan dia soal ekonomi dunia dan secara khusus menyampaikan soal Freeport dan dia concern kenapa sepertinya investasi Freeport di Indonesia,” cerita Luhut di Jakarta, Selasa (23/5).

Sebenarnya pemerintah Indonesia tidak menghambat investasi perusahaan asal AS itu, bahkan dia mempersilahkan jika Freeport berniat memperpanjang kontrak pasca tahun 2021. Hanya saja tegas Luhut; pemerintah Indonesia meminta Freeport memahami aturan yang berlaku di negara Indonesia.

“Waktu saya jawab, sebenarnya tidak ada masalah. Freeport yang tidak memenuhi kewajiban, seperti divestasi 30 persen saham sampai 2019. Saya sampaikan, ya kalau dia mau perpanjang silahkan. Tapi harus mengikuti peraturan Indonesia seperti 51 persen divestasi dan smelter harus dibangun, karena Indonesia tidak mau lagi ekspor material,” tuturnya.

“Dan saya kemukakan juga, pemerintah kamu kan (AS) juga sudah bilang American First. Kami belajar demokrasi juga dari anda. Jadi kalau saya bilang Indonesian First bisa nggak. Kita harus kedepankan kepentingan nasional kami,” tambah dia.

Kemudian luhut meminta kepada para semua pihak untuk memahami persoalan Freeport dan menjaga iklim invetasi. Menurutnya isu yang dihembuskan untuk nasionalisasi perusahaan Freeport bukanlah strategi yang tepat dalam melakukan pembangunan.

“Tentu kita nggak boleh berkelahi, ambil alih-ambil alih. Ada yang merasa jadi pemimpin ambillah 100 persen. Nggak sesederhana begitu juga. Mungkin beliau kurang paham,” pungkasnya.

(Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka