Jakarta, Aktual.com – Kepolisian Negara Republik Indonesia mengadakan pertemuan dengan sejumlah ormas Islam untuk berkoordinasi membahas situasi keamanan dalam negeri.
“Dalam menghadapi situasi ke depan, polisi enggak bisa bekerja sendiri menghadapi ancaman,” kata Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol. Putut Eko Bayuseno dalam acara bertajuk Silaturahmi Kapolri dengan Ormas Islam Tahun 2017 di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta, Selasa (31/1).
Oleh karena itu, kata dia, Polri merangkul semua lapisan masyarakat. Kali ini diadakan silaturahmi dengan ormas Islam, tokoh agama, para ulama untuk bekerjasama membina masyarakat.
Menurut dia, jelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2017, relatif banyak konflik terjadi di tengah masyarakat. Untuk mengatasi hal itu, Polri harus bekerjasama dengan para tokoh agama dan ormas.
Dalam pertemuan tersebut, dilakukan diskusi dan tukar pendapat antara para petinggi Mabes Polri dengan para tokoh agama dan tokoh ormas.
Dengan adanya pertemuan ini, Polri dan sejumlah tokoh agama bisa menyamakan persepsi untuk bersama-sama membina masyarakat.
“Sama-sama melakukan deteksi apakah di tingkat bawah ada letupan yang kalau dibiarkan bisa menjadi besar,” katanya.
Selain itu, pertemuan ini diadakan untuk mempererat hubungan Polri dengan para tokoh agama. Kedua belah pihak berupaya mencari jalan keluar terkait dengan masalah kebangsaan saat ini.
“Kami berharap keterlibatan para ulama, tokoh agama, pemimpin ormas, dan pemimpin ponpes ikut bersama-sama menyelesaikan masalah ini,” katanya.
Sejumlah perwakilan ormas yang menghadiri acara tersebut, yakni Ikatan Persaudaraan Muslim Indonesia, Gerakan Pemuda Kakbah (GPK), Persatuan Sarjana Muslim Indonesia (Persami), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Nahdlatul Ulama (NU), Forum Betawi Bersatu (FBB), Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Gerakan Nasional Memerangi Terorisme (GNMT), Forum Kemitraan dan Polisi Masyarakat (FKMP), dan Forum Ahlus Sunnah serta ulama-ulama.
*Ant
Artikel ini ditulis oleh: