Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Andy Noorsaman Sommeng (istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah mengatakan Ketahanan energi nasional dapat lebih cepat terealisasi melalui kerja sama dengan negara-negara lain dalam tataran regional dan global. Oleh sebab itu, Isu ketahanan energi menjadi fokus dalam rangkaian pertemuan the 35th Senior Officials Meeting on Energy (SOME) and its Associated Meetings yang digelar pada tanggal 17-22 Juli 2017 di Manila, Filipina.

Pertemuan yang digelar setiap tahun ini membahas implementasi dan capaian kerja sama ASEAN sebagaimana diamanatkan dalam dokumen ASEAN Plan of Action on Energy Cooperation (APAEC).

Delegasi Indonesia, yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Andy Noorsaman Sommeng menyampaikan bahwa Indonesia berkomitmen dalam pemanfaatan energi terbarukan melalui penerbitan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik, sebagaimana telah diubah melalui Permen ESDM Nomor 43 Tahun 2017.

“Permen tersebut mendorong investor untuk berinvestasi dalam usaha penyediaan tenaga listrik dari energi terbarukan, yang sebagian besar berada di wilayah timur dan ujung barat Indonesia dan memberikan harga beli lebih tinggi dari biaya pokok penyediaan rata-rata nasional,” katanya yang diterima Aktual.com, Jumat (21/7)

Upaya ini sambunya, berkontribusi terhadap target ASEAN. Dalam pertemuan ini, Indonesia juga mengusulkan pendirian ASEAN Coal Center of Excellence di Indonesia.

Capaian-capaian kerja sama energi ASEAN, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. ASEAN Power Grid
ASEAN Power Grid (APG) merupakan kerja sama interkoneksi listrik untuk meningkatkan keamanan pasokan listrik dan menyediakan platform untuk perdagangan listrik ASEAN di masa depan. Dari 16 proyek interkoneksi tenaga listrik bilateral dan multilateral yang direncanakan, sebanyak lima proyek berlokasi di Indonesia. Jaringan interkoneksi Sarawak – Kalimantan Barat telah beroperasi dan sinkron sejak Januari 2016, dan pada saat ini pasokannya sebesar 230 MW. Konektivitas listrik ASEAN melalui APG telah mencapai kapasitas total sebesar 5.212 MW per Maret 2017.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby