Dalam aksinya PMII menilai pemerintahan Jokowi / JK dalam 1 tahun memimpin Indonesia semakin lamban mengatasi permasalahan yang ada di Bangsa ini.

Jakarta, Aktual.com – Kepemimpinan dan Kedaulatan bangsa merupakan masalah yang urgen bagi bangsa saat ini. Pasca Reformasi, stabilitas kehidupan bangsa masih belum menunjukkan arah perubahan yang signifikan dan cenderung menurun. Di era konsolidasi demokrasi bangsa saat ini, sering menimbulkan ketidakpastian ekonomi, politik, hukum, pendidikan, termasuk juga kebudayaan bangsa.

“Problematika kebangsaan yang semakin akut menjadi topik penting di Rembug Nasional dan Konsolidasi Nasional BEM Se-Indonesia pada tanggal 05-08 Agustus 2016 di Jakarta. Problematika kebangsaan akan dibahas secara massif oleh Para Presiden Mahasiswa dari 182 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Indonesia dengan Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII),” ungkap Ketua Umum PB PMII, Aminuddin Ma’ruf dalam siaran pers Selasa (2/8) .

Aminuddin Ma’ruf menambahkan bahwa, akhir-akhir ini situasi bangsa semakin tidak kondusif, apalagi terkait isu terorisme dan baru-baru ini kekerasan dan kerusuhan massal yang berbau SARA mengakibatkan belasan Vihara dan Klenteng di Tanjungbalai Medan hangus terbakar serta pro-kontra tax amnesty.

“Kekerasan dan kerusuhan ini bukanlah karakter bangsa kita yang sesungguhnya, bangsa kita itu sangat inklusif dalam beragama, menghargai kemanusiaan dan keberagaman umat. Sehingga situasi seperti di atas menjadi evaluasi bagi para intelektual dan calon Pemimpin bangsa, terutama para Presiden Mahasiswa BEM Se-Indonesia yang akan berkumpul di Jakarta demi melakukan konsolidasi baik secara internal maupun eksternal organisasi,” lanjut Amin.

Selain itu, saat ditanyakan soal kesiapan acara konsolidasi ini, Ketua Pelaksana Kolokium dan Konsolidasi Nasional, Fika Taufiqurrohman menjelaskan kesiapan penuh perhelatan akbar PB PMII ini.

“Alhamdulillah, untuk sementara kesiapan panitia berjalan lancar. Kegiatan ini akan dihadiri sekitar 182 Kampus Negeri (PTN-PTAIN) dan Perguruan Tinggi Swasta Besar. Beberapa Menteri dan pejabat negara telah konfirmasi hadir pada acara tersebut,” ungkap Fika.

“Kita juga berharap input dari para narasumber menjadi masukan bagi para Presiden BEM yang akan melakukan Konsolidadi Nasional menyikapi carut marutnya kondisi bangsa kita,” tambah Fika.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan