Jakarta, Aktual.com – Wakil gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Uno bertemu Wali Kota Depok, Mohammad Idris membahas keterpaduan atau sinergitas kedua wilayah guna memperkuat hubungan.
DKI Jakarta sangat berhubungan dengan daerah sekitarnya. Terutama dengan sejumlah kota satelitnya yang dikenal dengan istilah Jabodetabek. Karena itulah, perlu ada sinergitas antara Jakarta dengan kota-kota di sekitarnya.
“Tadi pak Wali sudah sampaikan bahwa 60 persen warga Depok adalah `commuter’ yang ke wilayah DKI. Ini tentu banyak isu yang berkembang mulai dari traffic, lapangan kerja, dan beberapa permasalahan yang selama ini masih menjadi PR yang harus diselesaikan,” kata Sandiaga di Jakarta, Selasa (1/8).
Pertemuan menarik tersebut merupakan inisiatif Anies – Sandi, yang berkeinginan untuk membangun komunikasi dan penanganan banjir juga dibahas, karena Depok salah satu dilewati Kali Ciliwung. Keduanya, baik Sandiaga maupun Idris berharap kerja sama ke depan bisa segera terjadi, meskipun pertemuannya masih informal.
“Kami pasti harus terus komunikasi ke depan dan alhamdulillah hari ini Wali kota menyediakan waktu di wilayah Depok,” kata Sandiaga.
Selepas pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat akan berbicara dengan kota-kota yang menjadi tetangga dalam lingkup Jabodetabek. Jakarta sebagai pusat kawasan Metropolitan tersebut, pasti ingin tetap menjalin hubungan baik dengam tetangganya.
Hal tersebut juga selaras dengan pernyataan Wali Kota Depok Mohammad Idris. Ia juga berdiskusi dengan Sandiaga perihal mengenai masalah pembangunan yang berkesinambungan.
Inti dari pembahasannya adalah, persoalan kota dan persoalan Ibukota untuk pengembangan pembangunan.
Sebelum pelantikan Terkait masalah pengelolaan banjir, baik Sandiaga maupun Idris ingin langsung mengadakan diskusi lebih lanjut sebelum pelantikan, agar pada Oktober nanti bisa langsung fokus kesana. Permasalahan banjir akibat Sungai Ciliwung diharapkan dikelola mulai dari hulu hingga hilirnya.
“Ini bagaimana penyelesaian masalah itu, ini bagaimana kita punya satu sungai satu kesatuan yang tidak terpisahkan yaitu Ciliwung dari hulu sampai hilirnya,” kata Idris.
Agar wacana yang disebutkan diatas bisa diwujudkan, oleh karena itu diperlukan komunikasi yang lebih efektif. Maksud dari wacana-wacana diatas tentunya tidak lepas dari pemerintah pusat, katanya.
Idris menambahkan, banyak aset Kota Depok yang bisa bekerja sama dengan DKI. Hal tersebut tidak lepas dari fakta, bahwa sebesar 60 persen masalah warga Depok adalah masalah ‘Commuter’ yang punya aktivitas di Jakarta.
“Kita juga harus tahu bagaimana mereka ada kemacetan di Jakarta tapi setelah sampai Depok jangan sampai macet lagi dong,” kata Idris.
ANT
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan