Washington, Aktual.com – Pew Research yang merupakan pusat penelitian melakukan penelitian terhadap sejumlah warga di benua biru mengungkapkan bahwa sentimen anti-Islam di Eropa saat ini terus mengalami peningkatan. Seperti yang dikutip dari The Telegraph, Selasa (12/07) bahwa benua Eropa juga saat ini telah melakukan penolakan pendapat mengenai multikulturalisme. Bahkan saat ini nasib minoritas Muslim di Benua Biru semakin memburuk.

Hal tersebut dikarenakan terjadinya gelombang pengungsi Muslim, sehingga mengakibatkan terjadinya perdebatan di Eropa mengenai kebijakan imigrasi Uni Eropa. Bahkan dengan adanya kejadian tersebut beberapa hal berpendapat bahwa hal tersebut yang membuat motivasi Inggris untuk keluar dari blok tersebut.

Salah seorang penulis “Muslim of Europe: The ‘Other’ Europeans”, HA Hellyer mengungkapkan bahwa apa yang telah diteliti dan diungkapkan oleh Pew Research adalah hal benar-benar terjadi saat ini di benua biru dan bukan hal yang mengejutkan.

“Anda telah melihat bagaiamana sentimen anti-Muslim telah menjadi isu utama dalam arena politik dalam beberapa tahun terakhir, jika bukan beberapa dekade terakhir,” katanya.

Untuk di Inggris sendiri ketakutan terhadap umat muslim atau dikenal dengan istilah Islamophobia saat ini meninggkat yang sebelumnya hanya 9 persen kini telah menjadi 28 persen. Diikuti negara Spanyol dan Italia, yang tadinya warga-warga tersebut tidak suka terhadap Islam dari 8 persen, menjadi 50 persen dan 69 persen. Bahkan untuk di Yunani sendiri rasa ketakutan atau Islamophobia lebih tinggi dari 53 persen kini 65 persen.

Pew Research sendiri yang melakukan penelitian terhadap ketakutan terhadap muslim atau Islamophobia terhadap 10 negara sekitar 59 persen warga Eropa menganggap bahwa meningkatnya jumlah pengungsi sama dengan meningkatnya ancaman serangan terorisme di negara mereka. Angka Islamophobia di negara-negara itu bahkan lebih besar ketika ditanya tentang efek ekonomi dan tingkat kriminalitas yang mungkin terjadi.

Sementara menurut ahli dalam bidang agama dan politik yang fokus mengamati Islam dan Uni Eropa, Sara Silvestri yang dikutip dari The Washington Post bahwa retorika anti-Islam di Eropa terus memburuk dalam beberapa tahun terakhir.

“Organisasi seperti Faith Matters yang mengumpulkan data tentang Islamophobia di Inggris mendapati bahwa terjadi peningkatan diskriminasi dan kejahatan yang didasari kebencian terhadap agama di negara tersebut,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid