Jakarta, aktual.com – Menurut American Academy of Dermatology (AAD), disarankan agar seseorang tidak berbagi gunting kuku dengan orang lain, termasuk pasangan atau anggota keluarga.
Tindakan ini dapat menyebabkan penularan infeksi pada kuku atau kulit di sekitarnya, termasuk jamur kuku, kurap, dan penyakit kutu air.
“Sistem kekebalan yang sehat seringkali dapat melindungi Anda dari potensi infeksi. Tetapi tetap ada risiko jika Anda menggunakan alat yang terkontaminasi,” kata asisten profesor dermatologi di Weill Cornell Medical College, New York City, Brendan Camp, MD seperti disiarkan Livestrong pekan lalu.
Menurut sebuah tinjauan yang dilakukan pada Januari 2022 di Journal of Fungi, jika seseorang di rumah mengalami infeksi kuku atau kulit dan menggunakan gunting kuku, kemungkinan penularannya ke orang lain hampir mencapai 50 persen.
Camp menyatakan bahwa bakteri atau jamur cenderung menjadi penyebab infeksi, terutama jika ada luka terbuka di sekitar kuku. Risiko ini dapat meningkat pada individu yang mengalami diabetes atau memiliki kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat mereka lebih rentan.
Umumnya, jenis infeksi yang dapat ditularkan melalui penggunaan bersama gunting kuku tidak terlalu serius, kecuali jika seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Tetapi kondisi seperti kutu air dan kurap dapat menyebabkan rasa gatal dan ketidaknyamanan, sementara infeksi jamur dapat menyebabkan kuku jari tangan atau kaki menjadi kering, rapuh, mengalami perubahan warna atau bau yang tidak sedap, dan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk pulih, seperti yang dicatat oleh Mayo Clinic.
Oleh karena itu, sebelum seseorang memutuskan untuk berbagi gunting kuku dengan orang lain, disarankan untuk membersihkannya terlebih dahulu. Ini bisa dilakukan dengan mencuci gunting menggunakan sabun dan air, kemudian mengeringkannya dengan menggunakan alkohol.
Meskipun ada pilihan alami seperti cuka atau minyak esensial yang mungkin dapat membantu menghilangkan bau, namun perlu diingat bahwa bahan-bahan tersebut bukanlah disinfektan yang direkomendasikan, sehingga sebaiknya dihindari.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain