Tangkap layar atraksi flypass oleh pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara mewarnai langit ibu kota untuk memeriahkan peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia, Rabu (17/8/2022) (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo menyebut beberapa faktor yang membuat udara di Jabodetabek memprihatinkan. Jokowi menyatakan bahwa udara di Jakarta saat ini tidak dalam kondisi yang baik.

“Baru saja kita bahas soal kualitas udara di Jabodetabek yang belakangan ini sangat buruk. Pada 12 Agustus 2023 kemarin, indeks kualitas udara Jakarta mencapai angka 156, yang menandakan ‘tidak sehat’,” ujar Jokowi saat pertemuan di Istana Merdeka, Senin (14/8).

Ia menekankan musim kemarau sebagai salah satu penyebab, ditambah aktivitas industri dan transportasi di kawasan tersebut. “Khususnya industri yang memakai batu bara,” tambahnya.

Oleh karena itu, Jokowi menginstruksikan kementerian dan instansi terkait untuk segera bertindak. Salah satunya dengan rekayasa cuaca demi menstimulus terjadinya hujan.

Jokowi juga mendorong penerapan regulasi emisi di Jabodetabek dan penambahan area hijau. “Juga pertimbangkan konsep kerja hybrid, misalnya kombinasi antara kerja dari kantor dan dari rumah,” saran presiden.

Untuk solusi jangka menengah, ia meminta masyarakat untuk mulai beralih ke transportasi umum seperti LRT dan MRT. Serta dorongan kepada elektrifikasi kendaraan dengan dukungan pemerintah.

Dalam perspektif jangka panjang, Jokowi menyoroti pentingnya upaya mitigasi perubahan iklim dan pengawasan industri serta pembangkit listrik. “Edukasi masyarakat juga harus diperluas,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan