Direktur Surveilans Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan Jane Soepardi mengatakan, Rubella merupakan campak Jerman yang seringkali tak menimbulkan gejala. Banyak masyarakat belum familiar dengan virus tersebut.
Tanda-tandanya mirip seperti campak tetapi lebih ringan. “Tidak bergejala jadi orang mana tahu. Campak dan rubella ini dua-duanya virusnya menyerang anak, penyakit anak. Kalau tak diintervensi sebelum 15 tahun, kami khawatir ibu hamil yang terinfeksi bisa sebabkan cacat bawaan pada buah hatinya,” kata dia.
Sayangnya, kata Jane, vaksin campak dan rubella dalam 20 tahun terakhir yang masuk ke Indonesia masih impor dan hanya bisa dibeli oleh kalangan menengah ke atas.
Dengan adanya vaksin tersebut, virus rubella pun menurun. “Virus campak dan rubella hanya ada di tubuh manusia. Imunisasi itu menyebabkan virus menurun tapi bolong-bolong enggak rata hanya diberikan pada menengah ke atas. Karena itu ayo bertekad bebaskan virus ini tahun 2020.”
Berikut ini adalah video tentang pengakuan para orang tua yang anaknya terkena penyakit campak dan rubella.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu