Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan mengungkapkan adanya ‘transfer pemain’ dalam pendaftaran bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Pemilu 2019.
Pria yang kerap disapa Zulhas itu menyebutkan nama Lucky Hakim sebagai politikus yang memiliki ‘biaya transfer’ sebesar Rp 5 miliar.
“Katanya caleg sekarang sudah kayak pemain bola itu loh, sudah ada transfer pemain,” kata Zulkifli Hasan di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (18/7).
“Kalau Lucky transfer, transfer Rp 5 miliar, tapi baru diterima Rp 2 miliar. Dia SMS saya. Ada WA-nya, selain PAW,” imbuh dia.
Zulhas tak mau menduga apakah NasDem memang menjanjikan biaya pencalegan miliaran rupiah ke Lucky Hakim. Yang pasti, kata Zul, Lucky menyebut kalau memang ada transfer demikian.
“Ya enggak tahu, pokoknya dia bilang ada transfernya gitu,” ucap Zulhas.
Ia menyayangkan jika pesta demokrasi dibumbui politik uang. Menurutnya, politik uang dapat merusak bangsa.
“Kalau semua diukur pakai uang, kalau pilgub uang, pilbup uang, pilihan DPR uang, pilihan apa-apa uang semua uang, saya kira kehancuran akan datang. Korupsi merajalela, tidak mungkin akan berdaulat pangan semua tidak mungkin,” pungkasnya.
Transfer Chris John
Sebelumnya, Partai Demokrat juga menduga ada kepentingan pragmatis terkait hengkangnya mantan atlet Chris John ke Partai Nasdem. Chris hanya lima bulan menjadi kader Demokrat. Ia kini menjadi calon anggota legislatif dari Nasdem.
“Ada narasi idealis, ada narasi pragmatis. Yang idealis, Chris John akan ngomong, tujuan dan kepentingan politiknya tidak tersalur di Demokrat,” ujar Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon.
”Tapi, kami duga ada narasi pragmatis. Jangan-jangan mas Chris John sama seperti Cristiano Ronaldo, ada transfer (dari Real Madrid) ke Juventus,” tambah dia.
Ketika ditanya apakah maksud transfer tersebut adalah mahar untuk Chris dari Nasdem, Jansen tidak berani mengatakan hal tersebut. Namun, pihaknya menduga, ada janji dari Nasdem untuk membiayai kampanye Chris ketika menjadi caleg.
“Dugaan kami, misalnya kampanyenya nanti dibiayai,” ujar dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan