Jakarta, Aktual.com — Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol) Kabupaten Biak Numfor, Papua, Paulus Resirwawan menyatakan organisasi kemasyarakatan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) pernah terdaftar di Biak sebelum dibubarkan pada 2015.

“Sesuai data, Gafatar pernah punya kepengurusan di Kabupaten Biak Numfor. Namun sejak ormas ini dinyatakan bubar secara nasional, para pengurusnya telah pergi meninggalkan kota Biak,” tutur Paulus Resirwawan di Biak, Sabtu (23/1).

Ia mengatakan sejauh pengawasan terhadap ormas Gafatar selama beroperasi di Kabupaten Biak Numfor, telah melakukan kegiatan sosial seperti donor darah, bhakti sosial di masyarakat serta menjadi relawan organisasi kemanusiaan hingga beberapa kegiatan kemasyarakatan lainnya.

Bahkan saat organisasi Gafatar berdiri di Biak, menurut Paulus, tidak melihat ajaran yang aneh disampaikan pengurusnya dalam beraktivitas di masyarakat.

“Dari data instansi terkait di Biak Numfor ada sekitar 17 orang warga Biak mengajukan pindah ke Kalimantan. Data ini kami peroleh dari lurah setempat,” katanya.

Meski informasi kepergian belasan warga Biak ke Kalimantan ikut Gafatar, menurut Paulus, hingga saat ini belum ada warga Biak yang melapor resmi terkait kehilangan keluarga karena mengikuti ormas tersebut.

“Sejak ormas Gafatar dinyatakan bubar secara nasional, pengurus organisasi di daerah juga pergi keluar Biak,” demikian Bakesbangpol.

Berdasarkan data sejak ormas Gafatar beroperasi di Biak pada 2014-2015 telah berbagai kegiatan sosial diikuti simpatisannya di Biak seperti pembersihan jalan, donor darah dengan yayasan atau instansi pemerintah dan kegiatan sosial lain.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka