Jakarta, Aktual.co —Ketua Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI, M Taufik membantah kalau pembahasan rancangan peraturan daerah (Raperda) DKI disebut rawan disusupi kelompok kepentingan dan pengusaha ‘hitam’.  
Dia menjamin pembahasan Raperda DPRD tidak akan masuk ke dalam kepentingan kelompok tertentu atau ‘kongkalikong’ dengan pengusaha hitam. Ditegaskan politisi Gerindra itu, pembahasan raperda dilakukan institusinya murni untuk menyelamatkan Jakarta.
“Mana orientasi bisnisnya? orang kita justru mau menyelamatkan Jakarta. Misal, Perda Reklamasi, barangnya udah jalan. Kalau nggak diatur rusak ini Jakarta. Ada juga Perda beasiswa, mana ada bisnisnya? Kan kita malah mau biayain orang sekolah sampai sarjana,” ujar dia, di DPRD DKI, Jakarta, Kamis (5/2).
Mengenai usulan yang disampaikan pengamat politik Jakarta, Amir Hamzah, agar DPRD DKI melibatkan masyarakat dalam pembahasan raperda, juga ikut ditanggapi Taufik. “Kan tiap sidang Balegda selalu terbuka, tinggal liat jadwal aja lalu datang. Kalau mau tahu ya duduk di dalam sama kita pas rapat. Kamu kan juga bisa masuk.” 
Diberitakan sebelumnya, Amir Hamzah meminta masyarakat dilibatkan dalam pembahasan raperda di DPRD DKI. Guna mencegah menyusupnya kelompok kepentingan dan pengusaha hitam. Selain itu, dia juga meminta dewan untuk teliti dalam membahas tiap-tiap poin raperda.
“Dia harus teliti benar. Misal Perda diajukan eksekutif harus ditelusuri betul naskah akademisnya. Siapa yang bikin naskah akademisnya, dari mana? Jangan sampai karena DPRD kurang wawasan atau kurang paham Undang-Undang. Tapi karena mau cepat keluar gaji keluar lalu tiap informasi dari eksekutif langsung ditelan bulat-bulat,” ujar dia, saat ditemui pagi tadi di DPRD DKI.

Artikel ini ditulis oleh: