Denpasar, Aktual.com – Suasana Provinsi Bali sebagai daerah tujuan wisata, mengalami gelap gulita tanpa penerangan setitik cahaya lampu yang bersinar, saat umat Hindu menunaikan ibadah Tapa Brata Penyepian menyambut Tahun Baru Saka 1938, Rabu (9/3) malam.

Salah satu dari empat pantangan yang dilakukan Umat Hindu pada hari peralihan tahun baru dari Tahun Saka 1937 ke 1938 itu, adalah amati geni yakni tidak menyalakan api maupun lampu penerangan listrik.

Prosesi itu membuat suasana gelap gulita terjadi di mana-mana, dan masyarakat sejak pagi hari telah mengurung diri dalam rumah masing-masing dengan melaksanakan empat pantangan.

Pantangan lainnya adalah amati karya (tidak bekerja dan aktivitas lainnya), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mengumbar hawa nafsu, tanpa hiburan/bersenang-senang).

Pada malam kegelapan itu, petugas keamanan desa adat (pecalang) dan tokoh masyarakat masing-masing desa adat (pekraman) melakukan pemantauan untuk keamanan setempat.

Bali pada malam Hari Suci Nyepi menjadi gelap gulita, karena seluruh penerangan listrik dipadamkan, baik di jalan, maupun rumah-rumah penduduk yang jumlahnya 1,3 juta pelanggan.

Sedangkan semua hotel yang tersebar di kawasan Sanur, Kuta, Nusa Dua, dan pusat-pusat kawasan wisata lainnya di Bali, jauh sebelumnya telah diimbau agar sedapat mungkin tidak menyalakan listrik yang sinarnya sampai memantul keluar.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara