Surabaya, Aktual.com – Persekutuan Doa bernama “Oiukumene Kasih” (kebebasan berkasih), dilaporkan ke Badan Musyawarah Gereja (Bamag) Surabaya, Jawa Timur, Rabu (24/2). Hal ini karena, persekutuan itu dianggap sesat.

Ketua Bamag Surabaya Pendeta Sudidarma, mengatakan persekutuan doa Oiukumene Kasih, yang dipimpin oleh Debora Helmi mengajarkan kesesatan. Kesesatan yang dinilainya ini karena, Debora meminta kepada pengikutnya yang sudah menikah, untuk menceraikannya.

“Debora minta kepada pasangan suami, untuk menceraikan istrinya atas nama tuhan,” kata Sudidarma di Surabaya.

“Padahal sudah jelas dalam fiman tuhan pada kitab Injil, surat Matius ayat 6, isinya “apa yang menjadi dua, telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. Ini jelas bertentangan dengan ajaran Debora. Sebab, Debora telah mengatas namakan bahwa dirinya adalah Tuhan yang bisa menceraikan seseorang,” tambahnya.

Setelah diceraikan oleh sang suami, kata Sudidarma, sang suami itu akan dinikahi oleh Deborah.

“Jadi ini sudah banyak korban yang melapor. Keluarganya berantakan dan dicerai. Makanya hari ini saya harus memberikan himbauan kepada jemaat gereja untuk waspada terhadap persekutuan doa Oiukumen Kasih,” katanya.

Sudidarma menambahkan, bukan hanya itu saja, ajaran sesat yang dibawa Debora, juga telah membuat pengikutnya menentang ajaran agama awal yang telah dianut oleh jamaatnya.

“Banyak laporan yang mengatakan bahwa ada jemaat yang keluar dari geraja dan ikut bergabung manjadi pengkut Debora. Namun, saat kembali ke gereja asal, jemaat tersebut justru menentang ajaran-ajaran yang diberikan oleh gereja asal,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, Sudidarma kembali menegaskan bahwa Debora adalah guru sesat.

Pendeta Sudidarma sendiri sudah mengumpulkan bukti-bukti yang bertengantang dengan Alkitab. Selain mengenai perceraian, ternyata banyak anak-anak yang menganut Debora, akhirnya tidak mau pulang ke rumah dan tidak patuh pada orang tua, karena lebih memilih mengikuti debora.

Artikel ini ditulis oleh: