Bambang mengatakan dari catatan itu, patut diduga bahwa pemilik bom Pasuruan masih berinteraksi dengan rekan-rekannya sesama anggota jaringan teroris, dan juga menjadi petunjuk bahwa sel-sel teroris masih aktif sehingga berbagai kemungkinan tersebut harus diwaspadai bersama.
Dia mengingatkan bahwa, teroris selalu mencari momentum untuk beraksi misalnya, terduga teroris yang ditembak mati di jalan layang Pamanukan, Subang, Jawa Barat, pada 22 Juni 2018, diduga berencana melakukan teror saat pencoblosan Pilkada serentak pada 27 Juni 2018.
Karena itu menurut dia, pelaksanaan Asian Games yang akan dimulai pada 18 Agustus dan dihadiri delegasi dari 45 negara dengan jumlah atlet dan ofisial sebanyak 16 ribu orang harus diperhatikan aspek keamanannya.
“Jelas bahwa keamanan penyelenggaraan Asian Games 2018 benar-benar menjadi pertaruhan bagi Indonesia,” ujarnya.
Menurut dia, momentum seperti Asian Games, para teroris mencoba mencari cara dan peluang untuk melancarkan aksinya dengan harapan aksinya mendapatkan perhatian dari komunitas internasional.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid