Menurut dia, pengalaman sejarah menunjukkan bahwa sistem pemerintahan yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia yang majemuk, dengan wilayah yang luas, dan penduduk yang besar adalah sistem Presidensial. Bangsa Indonesia, kata dia, membutuhkan pemerintahan yang stabil agar pembangunan untuk kemakmuran bangsa dapat dijalankan.
“Pemerintahan yang kuat harus berada dalam pengawasan parlemen yang kredibel agar kekuasaan tidak diselewengkan. Itulah sebabnya, mengapa kita memperjuangkan tegaknya sistem demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” katanya.
Bamsoet juga menyatakan syukur bahwa selama dua dekade menjalankan demokrasi, dunia telah mencatat Indonesia adalah negara yang berhasil melaksanakan sistem demokrasi dengan baik. Indonesia, kata dia, tumbuh menjadi negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat dan India.
Menurut Bamsoet, dengan modal demokrasi yang makin matang, pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas lima persen, serta dukungan kelas menengah yang produktif, kita optimis pada tahun 2030 Indonesia akan masuk dalam barisan 10 besar kekuatan ekonomi dunia. “Kita akan menjadi negara maju dan modern sejajar dengan negara-negara maju lainnya di dunia,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid