Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo

Jakarta, Aktual.Com-Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai polemik yang dipicu dengan kunjungan anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke Israel harus dapat ditanggapi Rakyat Indonesia secara jernih.

Lantaran kata dIa publikasi yang disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Israel soal pertemuan itu cenderung provikatif.

“Publikasi pertemuan anggota MUI Istibsyaroh dengan Presiden Israel Reuven Rivlin cenderung provokatif. Karena itu, semua komponen Masyarakat Indonesia dituntut berpikir jernih dalam menyikapi publikasi yang provokatif itu,” cetus Bamsoet dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Jakarta, Minggu (22/1/2017).

“Kearifan para tokoh masyarakat dan pemuka agama sangat penting dalam merespons informasi dari Kementerian Luar Negeri Israel itu, agar tidak terjadi gesekan-gesekan yang tidak perlu,” tambah dia mengingatkan.

Pertanyaan mendasar, sambung Bamsoet, apa yang kemudian menjadi alasan mempublikasikan pertemuan itu patut dipertanyakan dan didalami, sebab dilakukan ketika suasana di dalam negeri masih didominasi oleh isu-isu tentang perilaku organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang intoleran. Terlebih, seperti diketahui, MUI juga kini tengah disorot masyarakat.

“Dalam suasana yang demikian, mengapa tiba-tiba masyarakat disuguhi berita tentang pertemuan seorang anggota MUI dan rombongannya dengan Presiden Israel?,” ujar politikus Golkar itu.

Bamsoet menambahkan publikasi berita dan foto tentang pertemuan antara Istibsyaroh dan Rivlin hendaknya tidak dilihat sebagai informasi belaka. Bukan tidak menutup kemungkinan jika Israel memiliki tujuan lain.

“Agen-agen Mossad di Asia tentu melihat dan mempelajari dinamika Masyarakat Indonesia sejak Oktober 2016 hingga Januari 2017. Mungkin saja publikasi itu bertujuan mempermalukan Masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai pendukung Palestina dan anti Israel,” tutu Bamsoet.

Pewarta : Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs